Biodata Kevin Sanjaya Lengkap , Umur, Agama dan Foto

Nama Kevin Sanjaya makin membumbung waktu sukses memenangi laga badminton ganda putra di Asian Gamesyang diselenggarakan di bulan Agustus tahun 2018 kemarin. 

Jika penasaran dengan salah satu olahragawan badminton berbakat Indonesia ini, kamu dapat membaca penjelasan secara lengkap di profile dan biodata Kevin Sanjaya Sukamuljo berikut.

Waktu Kevin memilih untuk memutuskan lebih konsentrasi mempelajari karier selaku pemain bulu tangkis, ke-2 orangtuanya juga memberikan dukungan keputusannya.

Perjuangannya untuk sampai di titik ini tidak gampang. Kevin Sanjaya Sukamuljo yang awalannya bermain di bidang tunggal juga harus beralih haluan ke bidang ganda sebab debutnya yang kurang menonjol. 

Di bidang ganda inilah pada akhirnya namanya berkilau.

Tidak hanya prestasinya yang mengharumkan nama Indonesia, khalayak juga dibikin penasaran perihal siapa wanita beruntung yang menjadi kekasih Kevin Sanjaya.

Saat kamu mencari biodata dan profile Kevin Sanjaya Sukamuljo, kemungkinan salah satunya hal yang membuat kamu ingin tahu ialah mengenai kisah masa kecilnya. Nah, kamu dapat mengenali sedikit ulasannya di bawah ini.

Kevin Sanjaya Sukamuljo atau yang sering  dipanggil dengan sebutan Kevin ini lahir dari pasangan Sugiarto Sukamuljo dan Winartin Niawati pada tanggal 2 Agustus 1995.

Ia adalah anak bungsu dari 2 bersaudara. Kakak lelakinya yang tertaut umur 3 tahun dengannya namanya Nico Prasetya Sukamuljo.

Kecintaan Kevin pada olah raga ternyata ditularkan dari ke-2 orangtuanya. Si ibu suka bermain voli, sedang ayahnya senang bermain badminton. Ternyata, ketertarikan lelaki kelahiran Banyuwangi ini lebih ke arah badminton seperti si ayah.

Tidak hanya suka melihat ayahnya bermain badminton, Kevin Sanjaya kecil yang waktu itu masih berusia 3 tahun juga ketarik melihat siaran badminton di TV.

Karena sangat gemarnya, si ibu malahan kerap merayu Kevin kecil untuk segera tidur sebab telah begitu larut.

Waktu berumur empat tahun, si ayah memberinya raket. Berbeda dengan beberapa anak seusianya yang kemungkinan belum terampil memakai raket, Kevin sanggup mainkan raket dan memukul kok secara baik.

Menyaksikan kekuatan yang dipunyai oleh si anak, Sugiarto lalu mencarikannya pelatih supaya talentanya itu terasah secara baik.

Si ayah rela setiap hari mengantar Kevin dan si kakak yang tertarik pada badminton ke kota asal Dewi Persik, yakni Jember. Selaku tambahan info, Banyuwangi–Jember biasa dicapai dalam kurun waktu 2,5 jam.

Lalu, kenapa si ayah tidak pilih untuk latih mereka di lokasi yang dekat saja? Ini karena si ayah pengin ke-2 anak lelakinya mengenali beberapa dasar dan tehnik badminton yang benar karena itu memutuskan lokasi yang baik, yakni di PB Putra 46 Jember.

Ketika beberapa anak TK seusianya akan bermain setelah pulang sekolah, tetapi hal itu tidak dapat Kevin kerjakan sebab ia harus latihan.

Aktivitas latihan di Jember itu ditempuh Kevin dan si kakak 4x dalam satu minggu, tiap jam 1 sampai 4 sore. Sesudah di rasa tehniknya lumayan baik, si ayah memindahkan ke-2 anaknya untuk belajar ke pelatih lokal di Banyuwangi.

Barusan kamu telah membaca sepintas tentang latar belakang bagaimana lelaki berzodiak Leo ini dapat menyukai badminton, kan? 

Selanjutnya, melalui profile dan biodata Kevin Sanjaya Sukamuljo ini kamu akan mengenali tentang awal mula profesinya berikut ini.

Di tahun 2003, waktu Kevin Sanjaya duduk di kursi kelas 1 SD, ia mulai mengikut perlombaan badminton. 

Pada tahun yang serupa, lelaki yang mempunyai tinggi tubuh 170 cm ini memperoleh juara satu waktu berpartisipasi dalam lomba tingkat kecamatan.

Selanjutnya, Kevin mengikut perlombaan badminton tingkat kabupaten waktu dianya duduk kelas 3 SD. 

Pada perlombaan itu, ia bersaing dalam dua barisan umur, yakni 11 tahun dan 13 tahun. Luar biasanya, ia bisa menyikat titel juara pada ke-2 perlombaan itu.

Di tahun 2006, Kevin Sanjaya menyaksikan iklan audisi beasiswa PB Djarum dan berminat untuk tergabung. Sayang, ia tidak berhasil dalam audisi itu. 

 tidak mudah menyerah dan terus giat latihan, satu tahun selanjutnya ia kembali lagi mengikut audisi itu dan pada akhirnya sukses.

Berlainan dengan si kakak yang cenderung pilih untuk konsentrasi dengan pendidikannya, Kevin dengan mantap memilih badminton sebagai tujuan hidupnya. 

Ia akui jika kurang begitu senang mengikut pelajaran, hingga memilih badminton merupakan keputusan yang benar. 

Ke-2 orangtuanya juga memberikan dukungan penuh keputusan anak bungsunya untuk merealisasikan mimpinya jadi olahragawan badminton.

Meskipun memiliki tehnik luar biasa, sayang profesi Kevin di bidang tunggal dapat disebut kurang cemerlang. Pada akhirnya di tahun 2010, team pelatih memilih untuk mengarahkannya ke bidang ganda.

Sebelumnya, lelaki kelahiran Banyuwangi itu menolak. Bahkan juga, si ibu juga turut protes ke pelatihnya. 

Team pelatih juga kemudian memberikan jalan tengah, bila ia tidak menjadi juara ketika bermain ganda, ia dapat menjadi lagi pemain tunggal.

Di bidang ganda ini profesinya mulai naik. Ia juga memenangi banyak kejuaraan. Sepanjang menjalani profesinya di bidang ganda, ia coba peruntungan baik di bagian ganda putra atau campuran. 

Bidang ganda ini yang mengantarkannya untuk terpilih menjadi olahragawan badminton dan masuk di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta di tahun 2013.

Kamu kemungkinan sudah tidak sabar lagi ingin mengetahui siapa olahragawan yang pernah terpasangkan dengan Kevin Sanjaya? 

Daftar lengkapnya dapat kamu baca melalui profile dan biodata Kevin Sanjaya Sukamuljo berikut.

Pada saat di PB Djarum Kudus, Kevin Sanjaya terpasangkan dengan Lukhi Apri Nugroho. 

Pasangan ini mengikut beberapa kejuaraan, seperti Bankaltim Indonesia Open GP Gold 2011, BWF World Junior Championship 2011, dan Singapore International Series 2011.

Dalam kejuaraan Singapore International Series, pasangan ganda Kevin/Lukhi pernah sukses menyikat gelar runner up.

Tidak cuman bertanding di bidang ganda putra, lelaki turunan Tionghoa ini mencoba di bidang ganda campuran. Di tahun 2013, ia terpasangkan dengan Masita Mahmudin.

Kejuaraan seperti Suhadinata Cup 2013, Tangkas Specs Junior International Challenge 2013, dan 100 Plus Badminton Asia Youth U19 Indivudual Championship 2013 pernah mereka ikuti.

Pasangan ganda campuran ini sempat juga mengikut kejuaraan pada gelaran BWF World Juniro Championship 2013. 

Mereka sukses masuk di set final dan menantang pasangan dari Tiongkok, Huang Kaixiang/Chen Qingchen. Sayang dewi fortuna belum ada di pihaknya, Kevin/Masita harus puas dengan menyikat gelar runner up saja.

Sesudah terlepas dari Lukhi, pada tahun 2014 Selvanus Geh jadi mitra Kevin Sanjaya dalam bidang ganda. Selvanus/Kevin sukses jadi juara pada New Zealand Open dengan menaklukkan pasangan dari Taipei.

Pasangan ganda ini sempat juga bertanding dalam kompetisi Vietnam International 2014 dan menyikat titel juara sesudah menaklukkan pasangan dari UK.

Tidak itu saja, mereka sempat juga memenangkan Bulgarian International 2014 sesudah menaklukkan pasangan ganda lain dari tanah air, yakni Edi Subaktiar/Ronald Alexander.

Menyaksikan prestasi itu, ke-2 nya digadang-gadang bisa menjadi pasangan ganda putra terhebat. Sayang, Selvanus Geh harus keluar dari pelatnas karena menderita penyakit paru-paru.

Salah satunya pemain bulu tangkis wanita, yakni Greysia Polii sempat juga jadi pasangan Kevin Sanjaya waktu bertanding di atas lapangan. Ke-2 nya menjadi bahan pembicaraan walau cuman pernah jadi mitra dalam beberapa kesempatan saja.

Pada gelaran Indonesia Open 2014, pasangan ganda campur ini pernah menaklukkan pasangan dari Tiongkok pada set pertama.

Tetapi, sangat sayang perjuangan mereka harus stop di set 16 besar sebab ditaklukkan oleh pasangan ganda campuran Korea Selatan, Lee Yong Dae/Shin Seung Chan.

Disamping itu, mereka sempat juga berlaga di gelaran Yonex Open Chinese Taipei 2014.

Nama Marcus Gideon pasti muncul dalam biodata dan profile Kevin Sanjaya Sukamuljo ini. Sejak dipasangkan, berbagai gelaran sudah sukses ditaklukkan oleh duet yang disebut The Minions ini.

Kamu ingin tahu tidak mengapa ke-2 nya dipanggil salah satu figur kartun kegemaran beberapa anak itu? 

Ini tidak lain dan tidak bukan lantaran bentuk badan mereka yang lebih kecil bila dibandingkan dengan olahragawan biasanya. Tetapi, jangan salah, pernyataan kecil-kecil cabai rawit juga berlaku buat mereka.

Faktanya, mereka bahkan juga dapat menaklukkan rivalnya dengan tehnik kecepatan mereka. Hal tersebut juga yang mengantar duet Kevin Sanjaya/Marcus Gideon raih rangking pertama di bidang ganda putra menurut BWF 2018